mukadimahku...
9 tahun dalam kandungan sang Dewi Laut
di penghujung tahun, dilahirkan seorang anak perempuan dalam lindungan mekanisme logis ketika bunda bersuka sekaligus berduka dalam perpisahannya dengan kesunyian alam semesta. Alam tidak pernah berdusta, dan aku percaya pada alam. Alam akan melindungi ibu dan anaknya sepanjang masa. Analogi alam pada kehidupan akan membawaku dalam perenungan yang terdalam. Alamku berisi laut, gunung, sungai, daratan, langit. Disertai unsur alam yang tak terputus. Api, air, kayu, tanah, logam. Bersatu, melebur, menciptakan harmoni. Aku, seorang anak yang mencintai laut. Aku terlahir di lautan maha dalam. Terlindungi oleh air garam yang menghidupiku. Ikan jadi temanku, karang jadi pelindungku, mutiara jadi azimatku. Semua yang ada didekatku adalah untukku, untuk sekitarku. Lautku kadang tenang, berombak kecil, mengantarkan nelayan mencari kehidupannya. Lautku kadang berombak besar kala sang angin meniupkan marahnya, dan sang hujan datang bersama bilah-bilah petir. Bergelombang pasang, tinggi, pusaran bagai penuh duri. Membuat alamku berduka dalam malam kelam, dan seketika…
LAUTKU MELUAP
Saat lautku meluap, hanya terdengar ratap tangis kehidupan yang terkoyak. Aku berduka atas mereka dan sakit lautku yang tak terperi. Saat badai perlahan menghilang, tinggalkan luka sayat berjuta kenangan. Derita yang lalu bersama Angin Barat membuatku tersenyum lega. Matahari terbit lagi, sinarnya terang hangatkan bumiku. Aku bertemu lagi dengan ibuku. Aku melihat lagi ikan-ikan yang berenang babas. Aku merasakan lagi karang-karang yang berdiri kokoh terpaku dalam kedalaman lautku. Cahaya matahari sinari lautku di permukaan. Tiada di kedalaman. Lautku yang terdalam masih menyimpan kesunyian dan kegelapan. Dan hanya ingin kurasakan kegelapan dan kesunyiannya sendirian, sendirian sembari rasai suka duka luka gembira yang akan datang silih berganti. Yang kurasakan, kan kutulis dalam rangkaian kata bermakna, dan akan kumaknai…..Kumaknai sebagai sebagai kasih untuk lautku, bumiku, langitku dan segenap isinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar