Jumat, 28 November 2008

Kata pahlawan dalam KBBI mempunyai beberapa arti
1. orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebanaran; pejuang yang gagah berani
2. ....bakiak: suami yang sangat patuh (takut) pada istrimya;
3. ....kesiangan 1.orang yang mau bekerja (berjuang dsb) setelah peperangan (masa sulit) berakhir; 2.orang yang ketika masa perjuangan tidakmelakukan apa-apa, tetapi setelah peperangan selesai menyatakan diri pejuang;
Naaah...gw sekarang lagi seneng banget membahas soal pahlawan...
Bagi gw pahlawan itu adalah orang yang sangat berjasa pada diri gw, pada negara dan bangsa juga. Pahlawan merupakan ’label’ yang sangat membanggakan...baik disadari atau tidak, ’label’ pahlawan akan membawa seseorang pada tingkat pemahaman yang lebih bijak dari sebelumnya. Yaaa tidak menutup kemungkinan ’label’ pahlawan justru akan menjerumuskan seseorang kedalam dunia ’somse (sombong sekali)’. Banyak pahlawan yang sudah berjasa di negeri Indonesia yang dulu punya slogan makmur gemah ripah loh jinawi. Coba tengok pahlawan masa lalu ketika nama ’Indonesia’ belum ada. Lihat pahlawan-pahlawan yang ada pada masa Nusantara berjaya. Evolusi...perjalanan panjan sejarah Nusantara ditaburi nama-nama besar pahlawan Nusantara...yang tidak boleh kita lupakan...betapapun ada ’luka’ bagi sekelompok masyarakat..tetap saja tokoh/bangsa itu adalah bagian dari fakta sejarah.
Jaman dulu orang bilang, bahwa pahlawan ada lah orang-orang yang berjuang mengangkat sejata untuk memperjuangkan kemerdekaan. Lihatlah pada masa kemerdekaan. Entah berapa banyak pahlawan yang berjuang untuk memperebutkan kemerdekaan Indonesia itu..dan sekarang jasad mereka banyak dimakamkan di taman makam pahlawan. Ada beberapa nama yang sangat terkenal dan masuk dalam daftar nama Pahlawan Nasional. Pada tahun 1966 pun muncul istilah Pahlawan Revolusi.
Seiring dengan perkembangan jaman, rupanya kata pahlawan juga digunakan untuk menyebut orang-orang berjasa di bidang tertentu. Contohnya guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa (agak ngenes..tapi ya gimana lagi). Atau coba tengok loper koran yang disebut sebagai pahlawan informasi. Ada lagi pahlawan lumba-lumba adalah sebutan bagi orang-orang yang berjuang di dunia pelestarian lumba-lumba di laut Indonesia. Mungkin masih banyak label-label pahlawan yang beredar di masyarakat luas. Kata ’pahlawan’ agaknya mampu menjadi semacam magnet untuk mempergagah imaji diri seseorang sampai suatu titik banyak orang yang ingin disebut sebagai pahlawan...atau beberapa juga malah menjadi ’SOK PAHLAWAN”
Kata ’SOK’ dalam KBBI memiliki arti
1. 1.kaus kaki; 2.penyambung pipa besi
2. ---syok
3. berlagak (suka pamer, dsb); merasa mampu dsb tetapi sebenarnya tidak.
Pemirsa....eh Pembaca...
Saat kata ’Pahlawan’ berdisi sendiri dia tampak gagah dan berwibawa...tetapi lihatlah jika kata ’pahlawan’ besanding menikah dengan kata ’sok’.....
Alhasil...kesan hina dina nista papa pun tampa...(istilah ini sebenarnya sangat ekstrim..tapi ya sudahlaaah)
”Sok Pahlawan” agaknya dekat dengan kata ’pahlawan kesiangan’...anyway busway....tetap memiliki arti yang berbeda. Menjadi pahlawan kesiangan tentu ada kesan tersendiri...semacam tertinggal dari peradaban deh..atau ambilah contoh 'polisi-polisi India' yang selalu datang pada akhir cerita film India. itu juga bisa dikategorikan pada pahlawan kesiangan.
Tapi melakukan tindak ’sok pahlawan’ agaknya dapat menimbulkan kerusuhan di jagat mayapada dan jagat persilatan nusantara.
Betapa tidak...misalnya A seorang yang ’sok pahlawan’ ingin mempunyai nilai bagus di mata sahabatnya ( si sahabat ini dengan inisial B) mampu membuka urusan orang lain yang berhubungan dengan B tanpa ada hati nurani. Entah dengan maksud apa...jatuhnya bisa jadi fitnah. Informasi dari A ke B pasti banyak terjadi distorsi yang bisa merugikan C (orang yang dibicarakan). Waaah...penjelasan ini agak ribet karena saya hanya merekam pembicaraan teman saya yang tertohok oleh gejala ’SOK PAHLAWAN’.

Belakangan saya dengan kawan yang tertohok ini mempunyai jalan hidup yang lain, jauh dari rencana hidupnya yang semula. Dia menganggap A mempunyai peran besar dalam merubah rencana hidupnya. Dia pun menganggap A yang ’Sok Pahlawan’ itu sebagai seseorang yang comel dan suka mencampuri urusan orang lain. Si C mengaku bisa saja membuka cerita-cerita minus si A..tapi C beranggapan bahwa hubungan antar manusia bukanlah hubungan saling menjatuhkan. Energi marah dendam pun harus disalurkan pada ruang dan waktu yang tepat...menjadi bentuk kreativitas yang dapat dihargai oleh manusia lain. Banyak faktor X yang harus diperhatikan dalam memandang masalah yang dihadapi rekan saya. Begitu pula dalam menghadapi masalah yang lain.
Dari peristiwa ”SOK PAHLAWAN” tentu bisa diambil hikmahnya...semoga...kita bisa belajar dari sikap ”PAHLAWAN” dan ”SOK PAHLAWAN”


Salam hangat
Agni malagina,
Pengamat kata yg masih terjebak dalam banalitas sehari-hari

Tidak ada komentar: