20 September 2003
bersetubuh
angin duniaku membawaku sampai ke gelap malam dengan cekaman
nada sumbang tepian batas cakrawala yang bergetar kala Rama menyetubuhi Sinta
21 September 2003
N:
Bintang sinarmu mulai redup
Pijar kasih untukku tak lagi hidup
Adakah kau palingkan kilaumu?
Atau kau jemu?
Atau kau sudahi?
22 September 2003
M:
Tiada rasa jemu dalam tubuh yang kau bakar dengan apimu
Tiada pula rasa tuk sudahi nyala bara atasku
Metafor lilin dalam diriku akan berhenti kala lelehannya tiada api
22 September 2003, 00:23
N:
Sedang kau hanya hadir dalam malam, maka kunanti setiap senja menunggu. Lalu kuurut langit malam: kelam. Hanya sesekali. Aaah…bintang pergilah seutuhnya.
M:
Malam ini tetap gelap, ku tunggu bintang. Bintang terbanyak namun tak ingin ku pilih. Bintang kemukusku pasti akan kembali. Kembali dengan segala yang ada padanya, kembali hanya untukku…
N:
Jangan panggil aku untuk menunggu lagi, telah linu aku tengadah menatap langit malam tanpa bintang, biar aku ceria sendiri bersama pagi dengan matahari yang menawarkan senyum…
M:
Dan kan ku tunggu matahari yang sinarnya kudamba tuk hangatkan jiwa yang meradang karena luka tersayat angin malam kala menanti bintang berbayang buram di langit kelam
AGNI MALAGINA
NANDIKA MANDIRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar